Selasa, 20 Oktober 2009

Obrolan Taman Ganesa

15 Oktober 2009

Kamis ini kami tidak mendampingi anak-anak di Rutan Kebonwaru, saya, Jaka dan Anita berdiskusi di Taman Ganesa dekat kampus ITB. Sebenarnya, kami bertiga telah berada di depan Rutan Kebonwaru, tapi karena teman-teman lain berhalangan dan ada beberapa hal yang mesti segera diperbincangkan, akhirnya kami memutuskan untuk tidak masuk rutan dan mendiskusikan beberapa hal tentang pendampingan.

Saya memulai obrolan dengan mendeskripsikan beberapa kondisi anak-anak pada pendampingan seminggu yang lalu. Di antaranya adalah soal anak-anak dengan masa tahanan yang cukup lama yang ditunjuk sebagai leader bagi teman-temannya, ternyata berangsur-angsur akan mulai dibebaskan. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi rencana kami yang akan berbagi peran dengan anak-anak tersebut. Toh, bagi anak-anak baru dengan masa tahanan yang cukup pendek agak sulit untuk melakukan pembagian peran ini.
Perlu diketahui dalam evaluasi beberapa waktu yang lalu, kami menilai harus ada pembagian peran antara relawan dengan anak-anak yang telah cukup lama berada di tahanan dan memiliki kecakapan untuk memimpin kawan-kawannya yang lain. Peran yang diberikan kepada anak-anak tertentu meliputi perencanaan kegiatan dan perincian daftar kebutuhan.
Memperhatikan kenyataan di atas, kami bertiga merasa perlu menyiapkan beberapa langkah cadangan bila pembagian peran yang telah direncanakan menemui kendala. Salah satunya adalah dengan tetap menyiapkan tema-tema dan alur kegiatan sampai sekira 12 minggu ke depan. Meskipun demikian, apa yang kami bicarakan masih sangat global, sehingga masih mungkin didiskusikan kembali dengan anak-anak dan para pendamping lain.
Beberapa hasil evaluasi yang kembali kami diskusikan adalah soal pemaknaan positif dengan menginventarisir pengalaman-pengalaman positif yang pernah dijalani oleh anak-anak, pengalaman-pengalaman positif inilah yang akan mendasari hampir sebagian besar aktivitas pendampingan. Hal ini dapat mendorong partisipasi anak lebih banyak dan dapat menghilangkan kejenuhan dan kebosanan, khususnya bagi anak-anak yang telah cukup lama berada di tahanan. Ternyata, dari obrolan kami ini kami menyadari bahwa mengarahkan anak-anak kepada pemikiran positif tak hanya dengan menginventarisir pengalaman-pengalaman positif mereka saja. Pengalihan pikiran-pikiran negatif kepada aktivitas-aktivitas baru pun bisa menjadi alternatif yang lain. Sehingga, kami bertiga bersepakat untuk merumuskan beberapa tawaran kegiatan.
Kami merencanakan beberapa kegiatan khususnya di Kelompok Kriya dan mengajukan beberapa rekomendasi bagi dua kelompok lainnya. Untuk Kelompok Kriya, Jaka mengusulkan “Pemanfaatan Barang-barang Bekas”, sebagai tema besarnya. Dari tema besar ini, kami akan menawarkan beberapa keterampilan dengan bahan-bahan daur ulang seperti, karung terigu, tali rami, kaleng-kaleng bekas, bubuk kayu dan lain-lain. Selain itu, anak-anak akan dipandu dalam pembuatan kertas daur ulang.
Sementara itu, bagi dua kelompok minat yang lain, yaitu, Kelompok Musik dan Kelompok Drama/Sastra, kami menawarkan beberapa rekomendasi. Bagi Kelompok Musik, kami merekomendasikan untuk berlatih memanfaatkan beberapa media yang sederhana sebagai alat musik, khususnya sebagai alat musik perkusi. Sedangkan, bagi Kelompok Drama perlu didorong untuk memiliki kemampuan yang lebih mumpuni, baik dari aspek penulisan cerita maupun acting. Beberapa rekomendasi ini, dapat menjadikan anak-anak dengan masa tahanan cukup pendek memiliki pengalaman dan tantangan baru.
Tentu saja, obrolan kami ini masih harus didiskusikan kembali dengan kawan-kawan pendamping yang lain. Sehingga, ada rumusan strategis dalam pendampingan anak yang lebih baik pada waktu yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar di sini.
No SPAM ya.